Dia

Posted: 15 September 2017 in Tak Berkategori

Detik jam menunjukan pukul tujuh lewat limapuluhtiga menit. Walaupun aku bukan ahli matematika, aku berani menjamin sudah setengah jam aku di sini. Mataku masih asik menerawang setiap jengkal ruangan ini, berbagai pajangan penghargaan menempel gagah di setiap sudut, cukup menjelaskan glorifikasi kantor ini. Tempat ini seperti kantor pada umunya, hanya saja sangat sepi, aku bahkan beberapa kali menyadarkan ingatan bahwa ini kantor bukan kuburan. Ada beberapa kursi kosong yang menemaniku. Pukul delapan lebih semenit ac yang menyala membuat perutku semakin lapar, maklum aku belum sempat sarapan ketika berangkat. Baca entri selengkapnya »

Entah sudah berapa lama saya tidak update tulisan diblog, karena berbagai kemalasan yang jadi alasan. Mari kita mulai saja, dalam post kali ini saya akan sedikit membahas tentang K-Drama, namun fokus saya hanya akan membahas drama, kenapa? Karena bagus, Ya kalo jelek ngapain saya bahas. Tujuan saya yaitu membagi referensi kdrama bagus, Semoga dengan membaca ini kalian ada niatan untuk menonton. Lalu tujuan lain ialah sedikit melonggarkan lingkar otak manusia yang keliahatan sesak. Baca entri selengkapnya »

Aku Sedang Malas

Posted: 17 Maret 2016 in Tak Berkategori

Mataku cukup lama memandang langit-langit kamar, woh saatnya istirahat. Ketika ingin melanjutkan tidur, aku pikir sia-sia saja, aku sudah tidak mengantuk. Jam menunjukan pukul 10 pagi. Andai saja Dian sastro sedikit meluangkan waktunya untuk mengeloniku, mungkin saja aku bisa berubah pikiran dan akan tidur. Namun itu sedikit mustahil, kalau kata abang-abang aktipis kiri, itu utopis.

 

Aku beranjak dari kasur, memanggil ibu, seperti biasa aku merengek untuk makan, nampaknya jam segini ibu sudah keluar rumah, pergi ketetangga untuk bergosip. Ya luar biasa memang ibu-ibu dikompleku, jam pagi sudah merelakan waktu untuk membicarakan kasus saiful jamil. Ya kasus bang ipul masih menjadi pondasi untuk memulai forum perbincangan dikalangan ibu-ibu. Tapi tak apa, sebab ditahun sekarang sudah bukan jamannya lagi pelarangan berkumpul, berdiskusi dan berorganisasi, eh nampaknya kasus belok kiri fest menjadi pengecualian. Oh iya satu kata lawan.

 

Kembali kemasalah perut, saat kubuka tudung saji, alhamdulillah tidak ada apa-apa. Kosong seperti hati ini, hmm terdengar suara oooowwwhhh dari sudut atas. yasudah biar waktu ini tidak terbuang percuma, aku akan habiskan dengan menulis, karena kalau kata aan mansyur penulis buku melihat api bekerja, “menulis adalah perang melawan sepi” ya aku merasa kesepian ditinggal sepiring sarapan. Baca entri selengkapnya »

images

Langit yang cerah untuk memulai aktivitas, tapi pikiran saya merayu untuk melanjutkan tidur, sayapun kalah ditambah buaian kipas angin kamar berukuran 3×4. Saya murtad untuk menjadi morning person. Kring… kring.. ada sepeda oh bukan itu telepon saya bergetar, “paling operator” pikir saya. Sebagai jomblo yang tak mudah baper, jiwa saya sudah terdidik agar menghiraukan HP. Namun apa salahnya mengangkat toh, saya tidak berdosa. Sebuah pesan line dari teman saya bernama Supri, beliau mengingatkan kalo hari ini jadwal mengajak anak panti asuhan untuk jalan-jalan. Baca entri selengkapnya »

aku melihat

Posted: 12 September 2015 in Tak Berkategori

Aku melihat perbudakan

Ketika yang lainnya duduk santai menunjuk angka target

Aku melihat ekploitasi

Ketika yang lainnya memotret dengan kamera mewah kakek nenek mengais sampah

Aku melihat pemborosan

Ketika yang berseragam duduk malas di pos, dengan senjata tergantung

Aku melihat perselingkuhan

Ketika yang ada percakapan antar wanita dan buka prianya untuk sekedar isi hati yang kosong

Aku melihat pembodohan

Ketika masuk sekolah rambut tak boleh panjang, namun otak boleh kosong

Aku melihat ketidakadilan

Ketika palu hakim terjual

Aku melihat kepedihan

Ketika palu arit masih dicap ilegal

Aku melihat hitam dalam otakku, namun putih dalam hatiku.

kita dan beda

Posted: 25 Agustus 2015 in Tak Berkategori

Sudah lama tak menulis, bukan karena lupa, tapi karena sengaja, sengaja tak pernah menemukan topik yang cocok dan menarik, kali ini aku iseng menulis, karena menemukan topik yang menurutku perlu aku tulis, agar aku selalu ingat.

Tulisan ini untuk kamu, kamu yang menemani hari-hari aku. Kamu jangan geer ya. Ini bukan untuk memuji kamu, tapi untuk memuji hubungan kita. Lewat tulisan aku mencoba menghargai ketika kita bersama.Ik6n1m9R

Jujur tidak pernah aku bayangkan kita menjalin hubungan ini, mengenal kamu saja aku baru, tapi begitulah cinta, suka mendekat dan tiba-tiba saja menggulung dua manusia dalam sebuah kontak yang begitu dalam. Pernah aku membaca tulisan dalam sebuah buku yang aku lupa judul dan penulisnya, kira-kira begini isinya, bahwa cinta itu bukan karena dua orang berdekatan yang saling berpandangan bersama, namun dua orang yang jauh, berbeda pandangan tapi melihat pada titik yang sama. Menurut aku begitulah hubungan kita, sangat berbeda, menyembah tuhan yang beda, taat pada ajaran yang berbeda, tapi kita memiliki pandangan yang sama, bahwa tuhan maha baik dan menyenangkan, jadi haram hukumnya kita menjadi susah dalam menahan rasa cinta. Aku adalah bubuk kopi hitam dan kamu adalah butiran gula putih, menyatu dalam siraman air hangat kehidupan, sehingga menghasilkan minuman yang menyegarkan. Baca entri selengkapnya »

genggaman-orang-tua

Saat saya menulis surat ini, saya baru pulang dari rumah bapak yang baru. Tubuh saya masih lemas, seperti ada makhluk iseng yang mengambil satu per satu tulang saya. Hingga saya tak yakin bisa menapak lebih jauh lagi. Pikiran saya masih belum tersusun dengan benar. Saya langsung pulang, membuka laptop dan menulis surat ini, jari saya masih gemetar ketika menekan keyboard. Entah kenapa saya bersikeras untuk menulis, menurut saya menulis merupakan media paling jujur untuk melukis sebuah perasaan. Semoga bapak membaca surat yang akan saya kirim via e-mail, saya yakin tak perlu berdebat tentang koneksi internet di surga. Bukankah  Tuhan Maha Segala. Baca entri selengkapnya »

Jika Jokowi Pelatih Bola

Posted: 26 Juni 2015 in sepakbola
Tag:,

316424_620

Mata jokowi sesekali melihat kearah jam tangan, waktu terus berjalan, meski jauh dari akhir, namun skor yang masih 0-0 bukan pertanda bagus untuk timnya endonesia FC. Tim yang ditangani pada awal musim kompetisi ini terseok-seok di jurang degradasi, lawannya kali ini adalah Portugal Timur United, kesebelasan semenjana adik kandung endonesia FC yang terbentuk karena dualisme kepengurusan. Imbang melawan Portugal Timur United hanya akan menambah bising ultras dua jari mencemooh Jokowi dari tribun.

Jokowi masih serius memperhatikan jalannya pertandingan, tapi kali ini posisinya sudah tak berdiri di pinggir lapangan, dia duduk di bench sambil sedikit mencoret kertas yang digenggam dari awal pertandingan, sesekali asisten pelatih  Jusuf Kalla, membisikan sesuatu ketelinganya. Baca entri selengkapnya »

Ketika sedang lelah mengepel lantai rumah, bapak, begitu saya memanggilanya sehari-hari, berjalan kearahku dan menatap mata saya, beliau mulai membuka mulutnya dan berkata.

“wis, si Lukman Sardi murtad ya?”

“Lukman Sardi pemain film?”

“iya”

“Saya baru tau malah”

“iya, bapak baca di Internet kemarin, rame banget, ah paling gara-gara ikut istrinya”

“oh gitu”

Tadi itu sepenggal dialog singkat di pagi hari sekitar jam 8an, dari singkatnya dialog itu, ada rasa khawatir yang panjang dan prihatin kepada bapaku, kenapa dia nyinyir atas pilihan hidup seseorang, ya apa yang ada dipikiran bapaku, mungkin merpresentasikan pikiran masyarakat indonesia secara umum, ya Lukman Sardi itu manusia bodoh yang rela meninggalkan agamanya demi seorang wanita. Ah sudahlah saya lanjutkan mengepel, tak ingin beragumen dengan bapak, yang saya kenal sebagai pria paling keras kepala di rumah setelah adik perempuan saya. Sudah sangat jelas ribuan argumen akan mentah, bisa-bisa malah saya yang di murtadkan dari kartu keluarga. Baca entri selengkapnya »

Naik-naik ke puncak gunung

Tinggi-tinggi sekali

Kiri kanan kulihat saja

Banyak pohon cemara

Kiri kanan kulihat saja

Banyak pohon cemara

Kalo masa kecil anda sering aktif ikut studi tour yang diadakan sekolah dan tempat les, pasti sering mendengar lagu irama ceria tersebut, meskipun ironi ketika studi tour anda ke museum, dufan, ancol ataupun pantai, tanpa sekalipun melihat gunung, lagu tersebut masih saja berkumandang, terukir wajib dikepala bak lagu nasional fasis yang sedang berkuasa. Tambahan juga ketika yang kita lihat di kiri dan kanan bukan pohon cemara, namun perumahan belum rampung, sambil melihat buruh bangunan sedang bekerja. Baca entri selengkapnya »